TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM
Oleh : Faiz Al-zawahir
Tujuan adalah suatu yang diharapakan
tercapai setelah sesuatu kegiatan selesai atau tujuan adalah cita, yakni
suasana ideal itu nampak yang ingin diwujudkan. Dalam tujuan pendidikan,
suasana ideal itu tampak pada tujuan akhir (ultimate aims of education).
Adapun tujuan pendidikan adalah perubahan yang diharapkan pada subjek didik setelah mengalamai proses pendidikan, baik pada tingkah laku individu dan kehidupan pribadinya maupun kehidupan masyarakat dan alam sekitarnya dimana individu hidup, selain sebagai arah atau petunjuk dalam pelaksanaan pendidikan, juga berfungsi sebagai pengontrol maupun mengevaluasi keberhasilan proses pendidikan. Sebagai pendidikan yang nota bennya Islam, maka tentunya dalam merumuskan tujuan harus selaras dengan syari’at Islam. Adapun rumusan tujuan pendidikan Islam yang disampaikan beberapa tokoh adalah :
Adapun tujuan pendidikan adalah perubahan yang diharapkan pada subjek didik setelah mengalamai proses pendidikan, baik pada tingkah laku individu dan kehidupan pribadinya maupun kehidupan masyarakat dan alam sekitarnya dimana individu hidup, selain sebagai arah atau petunjuk dalam pelaksanaan pendidikan, juga berfungsi sebagai pengontrol maupun mengevaluasi keberhasilan proses pendidikan. Sebagai pendidikan yang nota bennya Islam, maka tentunya dalam merumuskan tujuan harus selaras dengan syari’at Islam. Adapun rumusan tujuan pendidikan Islam yang disampaikan beberapa tokoh adalah :
1.
Ahmad D Marimba, tujuan pendidikan Islam adalah identik
dengan tujuan hidup orang muslim. Tujuan hidup manusia munurut Islam adalah
untuk menjadi hamba Allah. Hal ini mengandung implikasi kepercayaan dan
penyerahan diri kepada-Nya .
2.
Dr. Ali Ashraf, tujuan akhir pendidikan Islam adalah
manusia yang menyerahkan diri secara mutlak kepada Allah pada tingkat individu,
masyarakat dan kemanusiaan pada umunya.
3.
Muhammad Athiyah al-Abrasy, “the fist and highest goal
of Islamic is moral refinment and spiritual, training” (tujuan pertama dan
tertinggi dari pendidikan Islam adalah kehalusan budi pekerti dan pendidikan
jiwa).
4.
Syahminan Zaini, “tujuan pendidikan Islam adalah
membentuk manusia yang berjasmani kuat dan sehat dan trampil, berotak cerdas
dan berilmu banyak, berhati tunduk kepada Allah serta mempunyai semangat kerja
yang hebat, disiplin yang tinggi dan berpendirian teguh”.
Dari berbagai
pendapat tentang tujuan pendidikan Islam diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan
pendidikan Islam adalah membentuk manusia yang sehat jasmani dan rohani serta
moral yang tinggi, untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akherat, baik sebagai
makhluk individu maupun sebagai anggota masyarakat. Hakekat atau nilai Pendidikan
dalam Al-Qur’an merupakan esensi yang melekat pada sesuatu yang sangat berarti
bagi kehidupan manusia. Nilai bersifat praktis dan efektif dalam jiwa dan
tindakan manusia dan melembaga secara objektif didalam masyrakat. Nilai ini
merupakan suatu realita yang sah sebagai suatu cita-cita yang benar dan
berlawanan dengan cita-cita palsu yang bersifat khayal.
Dari beberapa pengertian diatas bisa ditarik kesimpulan bahwa pengertian pendidikan Islam adalah proses transformasi dan internalisasi ilmu pengetahuan dan nilai-nilai Islam pada peserta didik melalui penumbuhan dan pengembangan potensi fitrahnya untuk mencapai keseimbangan dan kesempurnaan hidup dalam segala aspeknya. Sehingga dapat dijabarkan pada enam pokok pikiran hakekat pendidikan Islam yaitu :
Dari beberapa pengertian diatas bisa ditarik kesimpulan bahwa pengertian pendidikan Islam adalah proses transformasi dan internalisasi ilmu pengetahuan dan nilai-nilai Islam pada peserta didik melalui penumbuhan dan pengembangan potensi fitrahnya untuk mencapai keseimbangan dan kesempurnaan hidup dalam segala aspeknya. Sehingga dapat dijabarkan pada enam pokok pikiran hakekat pendidikan Islam yaitu :
1.
Proses tranformasi dan internalisasi, yaitu upaya
pendidikan Islam harus dilakukan secara berangsur-angsur, berjenjang dan istiqomah,
penanaman nilai/ilmu, pengarahan, pengajaran dan pembimbingan kepada anak didik
dilakukan secara terencana, sistematis dan terstuktur dengan menggunakan pola,
pendekatan dan metode/sistem tertentu.
2.
Kecintaan kepada Ilmu pengetahuan, yaitu upaya yang
diarahkan pada pemberian dan pengahayatan, pengamalan ilmu pengetahuan. Ilmu
pengetahuan yang dimaksud adalah pengetahuan yang berciri khas Islam, dengan
disandarkan kepada peran dia sebagai khalifah fil ardhi dengan pola hubungan
dengan Allah (hablum min Allah), sesama manusia (hablum minannas) dan hubungan
dengan alam sekitar (hablum min al-alam).
3.
Nilai-nilai Islam, maksudnya adalah nilai-nilai yang
terkandung dalam praktek pendidikan harus mengandung nilai Insaniah dan
Ilahiyah. Yaitu: a) nilai yang bersumber dari sifat-sifat Allah sebanyak 99
yang tertuang dalam “al Asmaul Husna” yakni nama-nama yang indah yang
sebenarnya karakter idealitas manusia yang selanjutnya disebut fitrah, inilah
yang harus dikembangkan. b) Nilai yang bersumber dari hukum-hukum Allah, yang
selanjutnya di dialogkan pada nilai insaniah. Nilai ini merupakan nilai yang
terpancar dari daya cipta, rasa dan karsa manusia yang tumbuh sesuai dengan
kebutuhan manusia.
4.
Pada diri peserta didik, maksudnya pendidikan ini
diberikian kepada peserta didik yang mempunyai potensi-potensi rohani. Potensi
ini memmungkinkan manusia untuk dididik dan selanjutnya juga bisa mendidik.
5.
Melalui pertumbuhan dan pengembangan potensi
fitrahnya, tugas pokok pendidikan Islam adalah menumbuhkan, mengembangkan,
memelihara, dan menjaga potensi manusia, sehingga tercipta dan terbentuklah
kualitas generasi Islam yang cerdas, kreatif dan produktif.
6.
Menciptakan keseimbangan dan kesempurnaan hidup,
dengan kata lain ‘insan kamil’ yaitu manusia yang mampu mengoptimalkan
potensinya dan mampu menyeimbangkan kebutuhan jasmani dan rohani, dunia dan
akherat. Proses pendidikan yang telah dijalani menjadikan peserta didik bahagia
dan sejahtera, berpredikat khalifah fil ardhi.
Prinsip
diatas adalah pikiran idealitas pendidikan Islam terutama di Indonesia, tetapi
dalam mewujudkan cita-cita tersebut banyak sekali permasalah yang telah
menghambat pencapaian cita-cita tersebut malah terkadang membelokkan tujuan
utama dari pendidikan Islam. Problem pendidikan Islam harus menjadi tanggung
jawab bersama baik dari pendidik, pemerintah, orang tua didik dan anak didik
itu sendiri, jadi kesadaran dari semua pihak sangatlah diharapkan.
Henny Dwi Mulyaningsih (0901055242)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar